Rabu, 10 Oktober 2012

(57) Asma al-Husna: Al-Matiin



(57) Al-Matiin (Yang Maha Kokoh)

Secara substansial semakna dengan al-Qawii, yaitu Dia sangat berkuasa atas yang dikehendaki-Nya. Al-Matiin, sebagaimana nama-nama-Nya yang lain dapat dijumpai dalam al-Qur’an.

Dia tidak membutuhkan bantuan orang-orang tertentu dalam melaksanakan hukumnya, tidak juga tentara dan bala bantuan. Kalau sekiranya Dia berkehendak membinasakan seorang hamba, tangan hamba itu sendiri yang dapat membinasakan, ia pun mencekik, menjerit, melukai, membakar, atau menenggelamkan.

Abu ‘Ali al-Daqqaq berkisah: “Ketika Nabi Allah Nuh memanggil anaknya agar ikut bersamanya naik ke atas kapal; si anak tidak mau, bahkan menjauh pergi ke atas bukit. Di sana ia membuat tenda dari kaca yang tidak dapat ditembus air. Ketika air bah semakin hari semakin meninggi, masuklah anak itu ke dalam tendanya dan menutup rapat supaya terhindar dari air bah. Allah pun menurunkan cobaannya dengan derasnya kencing si anak tadi di dalam tendanya sendiri. Kaum Nuh dan anaknya yang durhaka itu tenggelam dalam air bah, karena ulah air kencingnya sendiri di dalam tenda.

Kalau sudah diketahui, bahwa al-Maula sangat berkuasa atas segala sesuatu, tentu seorang hamba tidak akan mengharapkan sesuatu kepada selain-Nya, dan hanya kepada-Nya saja dia mengungkapkan rahasia pribadinya, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dalam doanya.

Ya Tuhan kami! Sesungguhnya aku menempatkan sebagian keturunanku di lembah gersang tanpa tanaman, di dekat rumah suci-Mu (QS. Ibrahim [14]: 37).

Yang dimaksud oleh Nabi Ibrahim adalah: “Aku telah memudahkan jalan bagi mereka untuk menuju kepada-Mu, dan aku putuskan harapan mereka selain hanya kepada-Mu”, kemudian dilanjutkan:

Supaya mereka mendirikan salat (QS. Ibrahim [14]: 37).

“Aku sibukkan mereka, agar dengan demikian mereka mengkhususkan berkhidmat kepada-Mu, dan Engkau, ya Tuhan yang lebih utama daripada aku dan dari mereka”.
Dan, dilanjutkan:

Maka jadikanlah hati sebagian manusia condong kepada mereka (QS. Ibrahim [14]: 37)

Yakni, apabila mereka berhajat pada sesuatu, jadilah hamba-hamab-Mu condong kepada mereka. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.

Al-Junaid menuturkan tentang informasi mengenai al-Sari, yang berkisah: “Di desa-desa negeri Baghdad terdapat banyak wali Allah yang tidak dikenal, maka aku pun keluar masuk dusun berusaha mencari mereka, tetapi tidak satu pun kudapati”. Mendengar itu, al-Junaid berkomentar:

“Bukan begitu cara menjumpai mereka! Hendaknya engkau jadikan dirimu sebagai mereka, maka engkau akan melihat mereka, sedang dirimu tetap saja berada di dalam rumah”.


<===  To Be Continued  ===>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan via E-mail

Subscribe Here

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...