Rabu, 10 Oktober 2012

(83) Asma al-Husna : Al-‘Afwu






(83) Al-‘Afwu (Yang Maha Pemaaf)

Al-‘Afwu merupakan arti mubalaghah dari al-‘Aafi. Al-‘Afwu mempunyai dua makna, salah satunya adalah al-Fadhlu (kelebihan), sebagaimana firman-Nya:

“Wa yas’alunaka maa d aa yunfiquuna quli al-‘afwa”

Artinya:  “Dan mereka menanyakan kepadamu apa yang harus mereka nafkahkan. Jawablah: ‘Kelebihan dari kebutuhan…” (QS. al-Baqarah [2]: 219).

Yang dimaksud adalah kelebihan harta kekayaan mereka.

“Hattaa ‘afaw”

Artinya:  “Hingga (keturunan dan harta) mereka menjadi banyak” (QS. al-A’raaf [7]:95).

Maksudnya: bertambah banyak.

Al-‘Afwu dengan dasar pengertian ini berarti yang banyak pemberian-Nya, besar sekali yang dihibahkan. Al-‘Aafii berarti yang menghapus atau yang menghilangkan, sebagaimana ucapan yang lazim dikatakan.

Berdasarkan contoh di atas, maka al-’Afwu dapat diartikan menghapuskan bekas-bekas dosa, menghilangkan noda-noda kesalahan hingga tidak berbekas lagi. Itulah hembusan angin maghfirah, sebagaimana firman-Nya: “Allah menghapus apa yang dikehendaki-Nya, dan menetapkan (apa yang dikehendaki-Nya)” (QS. al-Ra’d [13]: 39).

Dikisahkan tentang seorang saleh. Suatu hari mengatakan: Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosa si Fulan”. Maka Allah mewahyukan kepada Nabi di masa itu: “Katakan kepada si Fulan (orang yang disumpah atau dilaknat) bahwa Allah berkenan mengampuni dan menghapus dosanya, dan katakan kepada saleh yang penyumpah itu, bahwa Allah menyia-nyiakan dan menghapus amal kebaikannya”.

BArangsiapa sudah memahami bahwa Allah Swt. Maha Pengampun, maka seharusnya si hamba memohon ampunan-Nya. Jika ia sudah memohon ampunan-Nya,niscaya dirinya menjadi seorang pemaaf bagi sesamanya. Inilah cara Allah mendidik dan memberikan pelajaran kepada manusia. Firman-Nya: “Dan hendaklah mereka menghapuskan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?” (QS. al- Nur [24]: 22).

Ketahuilah bahwa Yang Maha Pemurah apabila berkenan mengampuni seseorang, maka hati orang itu dipelihara dan dijaga, agar tidak lagi merasakan kesunyian. Sehingga apa  yang pernah dilakukannya, masa gelapnya di masa lalu tidak akan diungkapkan oleh Allah, karena Dia sudah mencabut dosa-dosa itu sampai ke akar-akarnya. Dan anugerah ampunan itu bagaikan baju baru baginya.

 <===  To Be Continued  ===>

2 komentar:

Berlangganan via E-mail

Subscribe Here

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...