(56) Al-Qawii (Yang Maha Kuat)
Perlu kiranya Anda mengetahui bahwa apabilaAllah berkenan
menyibukkan seorang hamba berlaku taat kepada-Nya, maka Allah menakdirkan orang
lain condong untuk berkhidmat kepada hamba tadi. Dan apabila Allah berkenan
menyibukkan seorang hamba, yang hanya tahu mengikuti keinginan syahwatnya dan
berhasil atas segala yang
dicita-citakan, maka hamba tadi diserahkan pada “daya dan kekuatan dirinya”.
Tengoklah Nabi Adam! Bagaimana ia didudukkan, ia berada di tempat yang
terpelihara dan dicukupi segala-galanya dan segala kebaikan dilimpahkan
atasnya, kediamannya di surga-Nya, lalu Allah berfirman:
Sesungguhnya tiada akan menderita baik kelaparan maupun
telanjang diri, tidak pula engkau akan dahaga atau ditimpa terik matahari di
dalamnya” (QS. Thaha [20]: 118-119).
Itulah kedudukan yang diberikan oleh Allah Swt kepada Adam,
lalu bagaimana setelah Adam melupakan janjinya? Adam menemukan apa yang layak
ditemukannya. Al-Qur’an menginformasikan:
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu
dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:
“Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”
(QS. al-Baqarah [2]: 36).
<=== To Be Continued ===>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar