Rabu, 10 Oktober 2012

(56) Asma al-Husna: Al-Qawii


(56) Al-Qawii (Yang Maha Kuat)

Perlu kiranya Anda mengetahui bahwa apabilaAllah berkenan menyibukkan seorang hamba berlaku taat kepada-Nya, maka Allah menakdirkan orang lain condong untuk berkhidmat kepada hamba tadi. Dan apabila Allah berkenan menyibukkan seorang hamba, yang hanya tahu mengikuti keinginan syahwatnya dan berhasil atas segala  yang dicita-citakan, maka hamba tadi diserahkan pada “daya dan kekuatan dirinya”. Tengoklah Nabi Adam! Bagaimana ia didudukkan, ia berada di tempat yang terpelihara dan dicukupi segala-galanya dan segala kebaikan dilimpahkan atasnya, kediamannya di surga-Nya, lalu Allah berfirman:

Sesungguhnya tiada akan menderita baik kelaparan maupun telanjang diri, tidak pula engkau akan dahaga atau ditimpa terik matahari di dalamnya” (QS. Thaha [20]: 118-119).

Itulah kedudukan yang diberikan oleh Allah Swt kepada Adam, lalu bagaimana setelah Adam melupakan janjinya? Adam menemukan apa yang layak ditemukannya. Al-Qur’an menginformasikan:

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:
“Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan  kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (QS. al-Baqarah [2]: 36).


<===  To Be Continued  ===>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan via E-mail

Subscribe Here

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...