Asma al-Husna : al-Hafiizh
(39) al-Hafiizh (Yang Maha Memelihara)
Al-Hafiizh adalah nama dari nama-nama-Nya yang dapat
dijumpai dalam al-Qur’an, yang merupakan mubalaghah dari al-Hafiizh
dalam memelihara dan menjaga terhadap semua hal-ihwal hamba-hamba-Nya, termasuk
angkasa dan jagad raya. Firman-Nya:
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya (langit
dan bumi) dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS. al-Baqarah [2]: 255).
Firman-Nya lagi:
Sesungguhnya Allah memegang langit dan bumi agar tidak
lenyap (QS. Fathir [35]: 41).
Selain itu, Allah Swt juga memelihara dan menjaga Kitab Suci
al-Qur’an dari penggantian, kerusakan, dan pemalsuan.
Sebelum al-Qur’an, telah diturunkan pula Taurat kepada Nabi
Musa yang Allah serahkan pemeliharaannya kepada umat Musa, seperti dijelaskan
al-Qur’an:
Disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab Allah
(QS. al-Ma’idah [5]: 44).
Namun sangat disayangkan, mereka tidak segan-segan mengubah
dan mengganti ayat-ayat Allah dalam Taurat hingga hilang nilai keasliannya.
Berbeda dengan al-Qur’an yang diturunkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
saw., di mana al-Qur’an dijamin oleh-Nya dengan pemeliharaan dan penjagaan-Nya
dipercayakan kepada umat Nabi-Nya, umat Islam, sebagaimana Allah Swt berfirman:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan Kami
benar-benar menjaganya (QS. al-Hijr [15]: 9).
Jadi, tidak diragukan lagi bahwa Allah Swt telah melindungi
dan menyelamatkan umat Muhammad dari tangan kotor yang hendak mengganti dan
mengubah al-Qur’an. Apabila ada seorang yang salah dalam bacaan hurufnya, maka
dari kanan-kiri terdengar suara teguran, dan kalau tanda bacaannya yang salah,
maka beribu-ribu anak-anak akan mentertawai. Apalagi seseorang qari yang
mendengar.
Termasuk juga bentuk pemeliharaan dan penjagaan-Nya Yang
Maha Suci, adalah pemeliharaan dalam Kalbu Aushia-Nya (para pengemban
wasiat) atas kemurnian makrifat dari kesimpangsiuran hawa nafsu.
Dari penjagaan dan pemeliharaan-Nya juga adalah menjadikan
para malaikat yang diserahi memelihara dan menjaga Bani Adam dari malapetaka
dan kerusakan-kerusakan. Firman Allah:
Bagi setiap orang ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya secara bergilir, baik di depan maupun di belakangnya, mereka
menjaga atas perintah dari Allah (QS. al-Ra’d [13]: 11).
Maka, barangsiapa yang memelihara dan menjaga tubuh dan
anggota badannya karena Allah, niscaya Allah menjaga hatinya; dan barangsiapa yang
memelihara dan menjaga hak Allah Swt, maka Allah menjaga pula akan nasib di
sisi-Nya.
Ada
seorang pencuri yang berhasil masuk ke kamar Rabi’ah dan berhasil menyikat
habis pakaiaanya, sedang Rabi’ah tidur dengan nyenyak. Tetapi waktu si pencuri
hendak keluar tidak tampak pintu keluar.begitu pakaian-pakaian itu diletakkan,
tampaklah pintu keluar. Tetapi setelah diambil, hilang pula pintu itu. Kejadian
ini berulang-ulang. Kejadian itu rupanya menyadarkan si pencuri dan ia
mendengar suara hati yang mengatakan: “Kami adalah penjaga-penjaga yang selalu
waspada”. Kemudian pakaian-pakaian itu dikembalikan ke tempatnya, dan pencuri
itu pergi dengan hampa.
Keajaiban yang paling aneh terjadi atas diri ibunda Musa
ketika dengan kesungguhan hati menyerahkan diri kepada Allah. Coba perhatikan bagaimana Allah mengilhami ia
dalam firman-Nya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar