Asma al-Husna : al-Baarii
(13) al-Baarii (Yang Maha Mengadakan)
Sekilas, asma Allah al-Baarii searti dengan al-Khaaliq
(Yang Maha Pencipta), seperti dalam kalimat bara’a al-khalqa (telah
mengadakan makhluk), artinya menciptakan mereka. Secara kebahasaan al-bariyyah
itu adalah al-khalqa (makhluq/ciptaan). Kata al-bariyyah
merupakan kata jadian (mustaq) dari al-bara, artinya ‘tanah”,
namun orang Arab menanggalkan huruf hamzahnya. Juga, apa pun yang berpautan
dengan al-Khaaliq, tersebut pula dalam al-Baadii. Sehingga
untuk mengetahui dan mengenal asma Allah al-Baarii, Anda bias membaca lagi
dalam al-Khaaliq (cetak miring dari penerj.).
Note:
Al-Qusyairi menyamakan al-Baarii dengan al-Khaaliq,
meskipun sebenarnya keduanya ada perbedaan yang cukup mendasar. Al-Baari
diambil dari akar kata al-bar-u yang berarti memisahkan sesuatu dari
sesuatu. Orang Arab terbiasa mengucapkan kata “bara’tumin al-maraadh”
(“aku telah dipisahkan [disembuhkan] dari penyakit”). Di lain pihak, dari akar
kata ini muncul istilah barii’un, yang biasa digunakan bagi mereka yang
terlepas atau dipisahkan dari sebagai tersangka. Apabila satu ciptaan
dipisahkan sebagian dari sebagian lainnya maka pelakunya dinamai baari’.
Setiap yang diciptakan dalam bentuk tertentu, pasti didahului oleh pengukuran,
tidak sebaliknya, karena yang diukur belum tentu dibentuk secara tertentu.
Pengukuran ini diisyaratkan oleh al-Khaaliq, sedangkan untuk
penyempurnaannya diisyaratkan oleh al-Baarii – penerj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar