Jumat, 29 Juni 2012

(23) Asma al-Husna : al-Khaafidh ; (24) Asma al-Husna : al-Raafi'

Asma al-Husna : al-Khaafidh ; Asma al-Husna : al-Raafi'



(23) al-Khaafidh (Yang Merendahkan)     ;   (24) al-Raafi' (Yang Meninggikan)

Al-Khaafidh dan al-Raafi’ di antara nama-nama Allah Swt yang banyak disebut dalam hadis Nabi saw. Keduanya termasuk sifat perbuatan. Allah mengangkat derajat orang yang dikehendaki-Nya, dan merendahkan martabat orang yang dikehendaki-Nya dengan pembalasan siksa-Nya.

Dalam hal ini, siapa yang rela dengan derajat yang ada padanya saat ini meski merasa tidak puas, niscaya Allah akan mengangkat martabat yang dicita-citakannya. Maksudnya, orang harus puas dengan dirinya sekarang ini, dan untuk mencapai derajat yang lebih baik, ia harus berusaha mencapainya. Tentu saja, untuk mencapai ini harus senantiasa menyertakan Allah dalam setiap langkahnya.

Sebuah hikayat menuturkan, ada seseorang melihat manusia yang sedang berdiri di udara, ia lalu bertanya: “Bagaimana Anda bisa mencapai derajat yang demikian, hingga bisa berdiri di udara?” Jawabnya: “Aku jadikan nafsuku di bawah telapak kakiku dan hasilnya adalah udara ini ditundukkan padaku”.

Ketahuilah, bahwa “mengangkat” (al-raf u) dan “merendahkan” (al-khafdhu) di dunia ini hanya metafora (majaazi) belaka, sedangkan dalam persoalan agama – persoalan akhlak dan sifat-sifat batin – adalah hakikat. Oleh karena itu, siapa yang memperbaiki akhlak dan menyucikan jiwanya, niscaya derajatnya akan terangkat. Siapa yang merusak akhlaknya, mengotori jiwanya, dan rela sebagai tawanan hawa nafsunya, niscaya ia akan dijauhkan dari pertolongan dan derajatnya akan direndahkan.

Dengarlah sebuah cerita. Ada seorang wanita, namanya Miskinah, berprofesi sebagai cleaning service mesjid. Pada suatu malam ada orang memimpikan wanita itu, dan ia bertanya kepada Miskinah: “Puaskah kamu dengan kehidupanmu sekarang, Miskinah!” Jawabnya: “Aku bersyukur dengan keadaanku sekarang, karena sudah dijauhkan dari kemiskinan”.

Ketahuilah! Barangsiapa yang di dunia ini merendahkan dirinya demi Allah Swt niscaya Allah akan mengangkat derajatnya kelak di akhirat. Nabi saw bersabda:

Tiada seorang bertawadhu’ karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.

Derajat yang dimaksudkan di sini, jangan dipahami dalam pengertian duniawi, tetapi derajat di akhirat sebagaimana difirmankan-Nya, berupa kenikmatan surga:

Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar (QS. al-Insaan [76]: 20).

Dalam kitab tafsir dijelaskan bahwa yang dimaksud ‘mulkan kabiiraa (kerajaan besar)” adalah sebagaimana kejadian berikut ini:

Pernah terjadi, bahwa Allah mengutus malaikat kepada wali-Nya dengan membawa sepucuk surat dan berpesan kepada malaikat itu: “Sebelum engkau masuk, hendaklah engkau memohon izin pada hamba-Ku, bila hamba-Ku memberi izin, maka masuklah, bila tidak, kembalilah. Malaikat itu baru memperoleh izin setelah melalui tujuh puluh penjaga pintu, lalu masuklah malaikat itu memberikan surat kepadanya. Di sampul surat itu tertulis: “Dari Yang Maha Hidup, tiada mati kepada yang hidup tiada mati”. Lalu surat itu dibuka, di dalamnya didapati tulisan: “Wahai hamba-Ku! Aku telah rindu padamu, hendaklah engkau datang kepada-Ku!” Hamba itu lalu menanyakan kepada malaikat: “Apakah Anda datang bersama Buraq?” Malaikat itu menjawab: “Ya”. Langsung saja wali Allah itu memacu Buraq demi rindu yang terpendam lama -- rindu seorang kekasih --, agar cepat-cepat sampai ke permadani pertemuan. Tetapi kerinduan yang bergejolak rupanya malah mampu mempercepat kecepatan dirinya, sehingga si Buraq tertinggal di belakang.

Perlu kami garis bawahi di sini bahwa orang yang direndahkan martabatnya, kelak di akhirat lebih rendah dari tanah yang selalu diinjaknya setiap hari; tempat ia buang kotoran. Keadaan ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. al-Kahfi [18]: 105).

<===  To Be Continued  ===>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlangganan via E-mail

Subscribe Here

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...